Draw My Life

          Kejadian ini bermula, kurang lebih 16 tahun yang lalu tepat 5 tahun setelah aku dilahirkan .Pada saat itu aku pindah untuk tinggal disebuah perumahan dinas, disebuah desa yang terpencil jauh dari keramaian ibu kota. sebut saja desa tempat tinggal ku itu, Desa Seberang Pebenaan. disitulah aku dibesarkan dengan senyuman sebuah keluarga sederhana yang mengajarkanku banyak hal.Aku lahir dari rahim seorang ibu bernama Yuliana yang  latar belakang pendidikanya, hanya tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.  dan ayahku bernama Muhamad Husni hanya seorang Guru Pns yang  gajinya hanya sebesar Rp. 40.000,- Perbulan. 

         Keluargaku ini hidup dengan bergantung kepada gaji ayahku. hal ini yang membuat ibuku berkeliling menawarkan baju bekas  yang diambilnya dari penampung yang berada didesa seberang. Aku sangat dekat dengan ibuku, karena pada saat itu   aku masih kecil meskipun aku anak kedua dari empat bersaudara. 



Ibu bagiku sosok yang tangguh , sabar dan taat kepada suami,  Beliau rela melakukan apa saja demi memenuhi dan mencukupi kebutuhan keluarga.

Indiku, sekarang umurku hampir masuk 6 tahun, aku senang karena hari ini adalah awal masuk Sekolah Dasar di sekolah tempat ayahku mengajar. memang aku lebih cepat masuk sokolah daripada anak - anak pada umumnya, itu semua karena kemauanku yang ingin bersekolah. ayahku adalah sosok yang keras, mendidiku dan kakakku dengan otoriter, ayahku mengajariku tidak manja dengan  keadaan.

Indiku, dengan pengajaran seperti itu, aku cendrung lebih cepat  pandai membaca dan  berprestasi dikelas. membuat orang tuaku memberi perhatian lebih. hal ini berbanding terbalik terhadap saudaraku yang tertua. namanya Leony Indra Bayu, sebut saja namanya bayu.

Indiku, ringkas saja ya.!
yang lain masih dialam fikir... 2 TAHUN SETELAH ITU  .
           iya!, tepat umurku delapan tahun. ditahun ini aku sudah menginjak kelas tiga sekolah dasar.
Ibuku mulai sakit - sakitan karena pekerjaanya  menawarkan barang dari rumah kerumah.  Melalui hujan, dan terik matahari.sebulan setelah itu keluarga kami dimutasi kekampung halaman ayahku.
Desa yang cukup tertinggal. Desa Benteng namanya meskipun pindahnya ayahku tidak sesuai dengan keinginan ibuku.
           Penyakit yang diderita ibuku semakin parah, demam panas/ panas tinggi ataupun apalah..Kata Dokter yang merawat ibuku pada saat itu aku belum mengerti. ibu dirawat satu bulan dirumah sakit di ibukota kecamatan kami. ibu mulai tidak tahan dirawat terus - terusan dan ingin pulang kekampung halamnya, ayahkupun meng iyakan , melihat kondisi ibu menunjukan kemajuan.

           Sesampai dikampung halaman ibu diDesa Pebenaan, kondisi Ibu kembali droop. dan cuma berpesan kepadaku. "Nofri,  sini nak!!! nofri baik - baik belajar jaga adikmu ya... . mana adikmu? (sambil mengarahkan jari telunjukku kepada Apriandi Indra Resmana, adik ku yang paling kecil karena pada saat itu adikku nomor tiga Yuni ayu zahra tidak ada disekelilingku ). jangan pisah - pisah ya nak? 

Dua hari setelah itu,
Tepat Tanggal 10 Oktober tahun 2000 Pada hari itu cuaca mendung, tidak mendukungku untuk bermain diluaran rumah. jadi aku hanya bermain dirumah sepupuku Herion oktama. Sesaat batinku tersentak terkejut karena ada orang yang menjemputku menyuruhku pulang, melihat ibuku. yang aku ingat sewaktu aku pergi ibu masih terbaring sakit. Sesampai didepan rumah, orang sudah ramai berkumpul, membuatku bertanya . Ada apa sebenarnya yang terjadi?"".

dan yang aku lihat ibu terbungkus kain putih .. dan aku berontak. dan bertanya kepada orang yang berada disamping ibu. kenapa ibu ditutup pake kain? ibukan lagi sakit nanti tidak bernafas?  dan orang tua  yang berada disamping ibu menjawab nak ibumu sudah tak ada, ikut sama tuhan kesurga.
pada saat itu aku merasa tidak ada lagi orang yang peduli sama aku, tak akan bertemu sama ibu lagi.

Setelah ibu meninggal, kehidupan kami sekeluarga jadi tidak beraturan, Andi adik ku yang paling bungsu tinggal bersama tanteku dikota muara enim palembang. Bayu kakakku dan yuni adikku tinggal bersama nenek ku, didesa pebenaan. sedangkan aku tinggal bersama tanteku kakak dari ayahku di Tanjung pinang kepulauan Riau.

Indiku, sekarang aku sudah kelas Empat dan aku sekarang sekolah di SD 021 Tanjung Pinang. sekolahku ini lebih besar daripada sekolahku yang ada dikampung. Lima bulan aku sekolah rasa rindu kampung halaman dan rindu kepada ayahkupun tak tertahankan lagi, perasaan yang sama juga dirasakan oleh ayahku, Ia menjemputku untuk pulang, tinggal bersamanya di Tempatku semula.

Entah rasa apa yang aku rasakan saat itu, Rasa senang, dan rasa sedih harus pisah dengan teman - teman baruku.

Yahh!.. Sekarang aku berada di desa benteng tempat aku semula berada, aku disini tinggal berdua dengan ayahku. rasa sepi , suasana yang tak biasa aku rasakan. membuat aku bosan dan harus bisa membiasakan.

indiku, aku kembali bersekolah disekolah ayahku, Aku bertemu dengan teman -teman yang bisa berbagi ceria bersamaku .. disinilah aku bertemu dengan Zulkarnaen  sahabat karibku, yang selalu ada mensupport dan menamaniku dakala aku sedang berada dalam permasalahan.

indiku, tujuh bulan ayahku ditinggal ibu, membuatnya tidak betah berada dirumah, dan kerap bermain kepasar dan meninggalkan ku sendiri, sipatku yang manja membuatku sering menangis diwaktu aku ditinggal pergi. dan sekrang aku sering mendengarkan  nada - nada sumbang,  lagu - lagu singgungan yang dinyanyikan ayahku tidak tau lagu siapa  yang pasti liriknya "Barulah satu bulan, diriku ditinggalkan . aku sudah tak tahan dicekam kesunyian ya Allah , ya tuhan hindari godaan Syaitann" 


tepat di ujian catur wulan 3  ayahku memanggilku duduk disampingnya, kelihatanya ingin berbicara serius, membuat benakku bertanya. ada apa ya? (tanyaku didalam hati)
nak , ibu kan udah meninggal. kalau ayah nikah lagi apa boleh?
(tanya ayahku) .
akupun mengiyakan ucapan ayahku karena aku pikir ini demi kebahagian ayahku.

28 September 2001
disinilah babak baru perjalanan hidupku, ayahku telah menikah dengan seorang gadis yang aku taksir usianya 28 Tahun  karna yang aku lihat wajah ibu baruku tdak muda lagi. gadis yang tinggal tidak berapa jauh dirumahku bernama Siti Hasnah ia tinggal dijalan parit haji hasan dan masih satu desa dengan kami aku tidak tahu bagaimana awal pertemuan ayahku dengan ibu baruku. tapi yang pasti ayahku sudah kenal lama. Ya sudahlah !

Indiku, dan disinilah aku mulai belajar mencuci baju yang semulanya dicucikan ayahku. aku dipaksa untuk mandiri mengerjakan semua yang menjadi keperluanku. 

Ibu baruku tinggal bersama ayah dan aku, pada awalnya ibu baik dan memberikan perhatian kepadaku. dan menurutku maklum karena Profesinya seorang Guru  sudah pasti ada sifat penyayang

Dan, melompat ditahun 2007  
Wow, awal 2007usia kandungan ibuku sudah menginjak 9 bulan. dan tepat pada tanggal 17 Januari 2007 ini kelahiran adik tiriku yang pertama. sifat ibuku berubah tidak seperti biasanya. dan sekarang menegur akupun jarang.  menegur jikalau pada saat marah.

setalah lulus dari Sekolah Dasar aku melanjutkan sekolah di Pondok Pesantran , Mts Yayasan bin dahlan namanya  aku satu sekolahan lagi dengan zulkarnain yang tua dua tingkat diatasku.
hari - hari kami jalani dengan suka duka.

PACARAN ITU APA ?
Diusiaku ini menginjak usia remaja, yang mulai tertarik dengan lawan jenis, aku tertarik dengan cerita temanku, yang sudah tau berpacaran. dan suatu ketika,.. ciee... Stop cerita dengan alur yang baku...:D HAHAHAHANamanya Ema, teman sekelasnya  Izul yang menaruh perhatian terhadapku, tapi akunya tidak karena melihat kondisi fisik ema, What everlah ema siapa namanya . yang pasti aku sangat marah apabila diolok teman - teman sekelas apalagi izul kalau aku berpacaran sama ema.

maklum Labil, sekarang aku menyukain seseorang dari sekelasku yang samapai sekarang aku masih belum bisa mengungkapkanya.. kasih tau namanya gk ya?,:D

wajib kasih tau! namanya juga diary.. aq menyukai Seorang wanita dia teman sekelasku namanya Saidah MAKLUM CINTA MONYET tapi SEKARANG UDAH GK.Bohong? ? yaelah ngapain juga aku bohong... :D, acchhhhhh.. lanjut ceritanya.

MASUK SMA

Indiku.. aku sekarang udah lulus sekolah Madrasahnya.. dan aku bersekolah di SMA N 1 KERITANG.. aku dititipkan orang tuaku dikotabaru. kenapa aku lebih memilih dikotabru? karena sesuai dengan rencanaku yang ingin mempelajari komputer, disekolah yang ada komputer hanya SMA Yang aku masuki yang lebih dekat dari tempat bapakku tinggal . yang berbeda 1 kecamatan.




Aku menulis ini tepat dikamar asramaku, terbangun dijam 01:27 wib dini hari. aku melihat kembali tulisan ku ini dibeberapa kategori blog dengan judul yang berbeda.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
sekiranya sekitar 17 tahun yang lalu pada usiaku 8 tahun.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bapak : "Nof, Jalan yok kekuala tungkal"
Aku : dengan senangnya aku menjawab "Ayok"


Bagiku ini adalah tawaran yang jarang diutarakan bapak. kesempatan langka yang harus dimanfaatkan. (Mungkin bapak lagi bosan dengan aktifitasnya lagipun dirumah juga sudah tidak ada ibu)


*Sesampai ditujuan.

Bapak : "Capek kan nak?, kita makan dulu disini"
Aku     : Hanya diam, ngangguk dan menurut.

aku tidak akan bercanda kali ini. karena kau tau, kali ini kisahku yang ingin aku ceritakan  cukup serius dan masih  jelas mebekas diingatan seperti tayangan potongan Film yang diulang - ulang, kurang lebih aku akan menceritakannya seperti ini ;

kami sudah masuk direstoran itu (aku lupa nama tempatnya) tidak terlalu jauh dari tempat kami berlabuh tadi. Kami memilih tempat disudut menghadap kearah luar restoran. tampak jelas jalan diluar ramai  dari becak pada saat itu berlalu lalang. aku melihat itu dari kaca didepanku.

tak lama kemudian ada kegaduhan didepan. hanya selisih dua meja didepanku ada seorang pengemis tua yang memakai baju partai lusuh, ingin masuk kerestoran dan dicegah oleh dua pegawai restoran. Pegawai restoran itu berusaha mendorong supaya pengemis itu tidak masuk. 

    Dari mejaku juga tercium bau tidak enak dari pengemis itu. aku melihat jelas pengemis tua itu didorong berkali - kali dan terjatuh dihalaman depan restoran. aku yakin pengemis tua itu hanya lapar ingin sedikit makanan untuk menyambung hidup.

tidak ada yang bisa orang - orang disekitar perbuat dan hanya terdiam dan menyaksikan

KAU TAU?
Bapak berdiri menuju ketempat pengemis tua itu, dia salam dan mencium tangan pengemis  itu. 
dengan tegas bapak bicara. 

Bapak : "Sudah, kasih saja bapak ini makan, sediakan meja satu untuk dia. dia lapar!" ucapannya tertuju  kepada pelayan restoran yang tadi terus mendorong keluar mencegah pengemis itu. 

sontak semua melihat kebapak. aku tidak tau apa yang terjadi barusan.. yang aku tau pada saat itu aku merinding menyaksikan. bahkan sampai sekarang pada saat aku menulis ini. 

mungkin kau pikir aku mengada - ada. begitulah bapak. sosok sederhana yang penuh kejutan.
aku tidak pernah mendengar sedikitpun kata kotor yang keluar dari mulutnya, sosok yang usil. sabar.  aku tidak tau contoh buruk apa yang dapat aku ceritakan dari beliau.























   

 




 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asmara

SATU TITIK