SATU TITIK


Sekarang usia ku sudah 23 tahun, diusiaku ini aku telah menyandang gelar  S1 ku, S.SI (Sarjana sistem informasi)

TANGGAL 31 MEI 2015




Ini adalah tanggal dimana tali togaku yang tadinya sebelah kiri, berpindah kesebalah kanan, aku gak tahu musti tertawa, HA bersama mereka. dibarisan orang - orang yang memakai toga dan orang tua mereka ter patri menunggu dikursi undangan, hal dimana membuat goresan pilu.
Teringat 8 tahun yang lalu disaat hari perpisahan disekolah  ku, aku memakai baju yang sama, seperti sekarang, hanya saja memakainya dulu lebih bangga. didepan bapakku, sembari aku berkata. "bapak datang kan keacara perpisahan?"  sambil memakai baju toga pinjaman sekolah.
dengan wajah setangah tersenyum, menjawab. "okey bos" langkah menjontai kearah rak sepatu, memasang sepatu. Dan dia-pun berangkat ketempat kerjanya.

akupun menunggu, dibarisan teman yang sedari tadi diawasi orang tua dari kejauhan. Dan satu persatu nama wisudawanpun dipanggil, dan kini giliranku. dan aku sadari orang tuaku pun memang tidak ada datang untuk melihatku ... entah karena dia sibuk karena ada kerjaan dikantor, atau gimana, aku tidak tau. aku pikir, yasudahlah.

dengan melangkah setengah berlari aku pulang kerumah, dan aku melihat ayah sudah tiduran dikamarnya, akupun merasa kesal. dan agak membentak "Dasar pembohong" ucapku. dan belum aku sadari waktu itu aku berbicara kehadapan orang tua berwajah pucat. yang berusaha menyembunyikan rasa sakitnya,. itulah bapakku, dia tidak ingin diketahui apa yang dirasakanya.

dan diapun berkata, "Ya sudahlah nak, kan belum wisuda beneran, nanti kalau sudah besar dan wisuda sungguhan, bapak janji, akan datang" ujarnya "Ya sudah sekarang anak bapak yang sudah wisuda ini makan lagi ya, bapak sudah masak tadi" lanjut bapak.

kembali ketanggal 31 mei aku kembali memakai baju toga. dengan harapan bapak berada ditribun dan menyaksikan anaknya naik dimibar besar itu dan berdiri tegap diatas sana.
segala pujianpun dilayangkan, tapi tidak dengan bapakku , di hari genap Satu tahun 5 bulan kepergian bapak. harapan bapak ditribun hanya tinggal hayalan, sambil menatap wanita tua berbaju ungu dan seorang remaja belasan tahun disampingnya.

iya itu adalah ibu sambungku, beserta anaknya, meskipun dia hanya seorang ibu sambung, tapi dia mempunyai perhatian lebih, mungkin karena sedari kecil sudah tinggal bersama.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draw My Life

Asmara